Berpotensi Keguguran, Kenali Resiko Goncangan Pada Ibu Hamil

Kadang aktivitas yang terlalu padat beresiko mengalami keguguran lebih tinggi. Meskipun kandungan dilindungi oleh empat lapisan, namun tetap saja goncangan bisa terjadi. Penyebabnya si ibu sering berada di dalam transportasi, atau sering berjalan. Sebelum terlambat, kenali resiko goncangan pada ibu hamil berikut ini.

Kurangi Frekuensi Goncangan Agar Tak Berbahaya

Selama hamil, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik dan psikis. Pada fisik biasanya bagian ligamen akan merenggang dan mengikuti bentuk tubuh yang berubah, terutama bagian perut. Apalagi kondisi rahim yang membesar turut menyempitkan paru-paru. Sehingga ibu sering sesak nafas meski melakukan aktivitas kecil.

Oleh sebab itu, ibu hamil rentan mengalami keguguran atau trauma jika terjadi goncangan. Penyebab paling sering saat menggunakan alat transportasi, terutama saat perjalanan laut atau di dalam kereta. Hal lainnya ketika ibu tiba-tiba bangun dari tempat tidur dan menyebabkan pusing.

Efek goncangan membuat ibu mudah kelelahan, karena tubuhnya harus bekerja ekstra. Goncangan pada ibu hamil beresiko mengurangi konsentrasi, dan hal ini sangat berbahaya jika berada di perjalanan. Keguguran menjadi dampak paling utama sebab ibu dan janin stres berkepanjangan. Apabila tanda-tanda kelelahan awal terjadi segera hubungi dokter untuk penanganan.

Selama masa kehamilan, ada baiknya ibu mengurangi aktivitas yang membahayakan. Terutama berkendara dan menempuh perjalanan dalam waktu yang cukup lama. Sebab goncangan bisa terjadi kapanpun yang membuat ibu merasa tak nyaman. Sehingga menyebabkan mual, pusing, muntah, dan stres tak kunjung berhenti.

 

 

Similar Posts