Mengenal Fadilah Sholat Tarawih Di Bulan Ramadan

Tahukah Anda mengenai fadilah sholat tarawih? Sholat ini mengandung kesunahan. Bahkan, Nabi Muhammad sangat mencintai amalan ini.

Sebagai kaum muslimin, tentu saja ibadah sunah ini dianjurkan. Terlebih, ini bisa menghidupkan malam di bulan yang penuh keberkahan. Yakni bulan di mana pahala akan dilipat gandakan, dan kesalahan akan dihapus.

Sementara di siang harinya, kaum muslimin bisa menjalankan kewajiban berpuasa. Pahala orang berpuasa ini langsung dicatat oleh Allah sendiri.

Sejarah Pelaksanaan Sholat Tarawih

Diceritakan oleh Aisyah ra bahwa Nabi tidak pernah menambah sholat di malam hari kecuali ketika malam bulan Ramadan. Ini sedikit memberi gambaran bahwa sholat yang dimaksud ialah sholat tarawih.

Dan benar saja bahwa sholat ini memang pernah dilaksanakan. Terlebih ketika malam pertama di bulan suci Ramadan.

Kala itu, Rasulullah menjalankan bersama para sahabat dengan berjamaah. Hingga hari berikutnya, kira-kira hari ketiga atau keempat Rasulullah tidak menjalankannya dengan berjamaah lantaran semakin banyak sahabat yang melakukannya.

Tetapi, bukan berarti bahwa Rasulullah lepas begitu saja. Karena beliau tetap menjalankannya di Rumah. Alasannya ialah khawatir jika sholat ini diwajibkan sehingga berpotensi memberatkan umat.

Meskipun begitu, para sahabat tetap melakukan apa yang pernah dikerjakannya Bersama Rasulullah. Hingga zaman Khalifah, sholat tersebut selalu dikerjakan.

Salah satu sahabat beliau yang mentradisikan untuk jamaah sholat tarawih secara berjamaah sebulan penuh adalah Khalifah Umar Bin Khattab. Sampai akhirnya, sholat ini terus dilakukan berjamaah hingga saat ini.

Mengenai bilangannya sendiri, Khalifah Umar mengerjakan 20 rakaat. Setiap 2 rakaat akan diakhiri dengan salam.

Keutamaan Sholat Tarawih

Para ulama seluruh dunia sepakat tentang kesunahan dari sholat tarawih ini. Sholat ini dikerjakan untuk menghidupkan malam di bulan suci yang penuh ampunan. Hanya saja, bilangan rakaatnya yang hingga saat ini diperdebatkan.

Walaupun begitu, perbedaan ini tidaklah menghilangkan keutamaan. Karena kenyataannya, sholat ini memang mengandung kesunahan. Artinya, orang yang mengerjakannya tetap mendapatkan pahala.

Bicara tentang fadilah sholat tarawih, ini merujuk pada Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori.

Hadist ini menyebutkan bahwa siapa saja yang mendirikan atau menghidupkan malam dengan ibadah di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang dilakukan di masa lalu.

Ibadah di malam hari yang utama di bulan suci tentu mengerjakan SHOLAT tarawih. Selain itu, menghiasi malam dengan membaca Alquran dan ibadah lainnya.

Orang seperti ini yang dijanjikan memperoleh ampunan untuk dosa di masa silam. Menurut Imam Haramain, dosa yang dimaksud adalah dosa kecil. Sementara dosa besar harus bertobat supaya mendapatkan pengampunan.

Pendapat ulama ini mendapatkan sanggahan dari ulama lain. Salah satunya ialah Ibnu Al-Mundzir yang bisa dilihat dalam kitab Nihayah Al-Muhtaj, juz 3 halaman 2016.

Beliau mengutarakan pendapatnya bahwa Imam Haramain hanya mengambil pendapat yang sepihak. Padahal, dalam Hadist ini dinilai membahas dosa yang umum. Jadi, ini tidak mengecualikan pada dosa besar.

Maksudnya, dosa kecil maupun besar akan mendapatkan ampunan. Karena Allah sendiri memuliakan bulan tersebut.

Seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW. Artinya, ketika tiba malam pertama bulan Ramadan, Allah berkata. Siapa saja yang mencintaiku, Aku mencintainya. Siapa yang mencariku, Aku mencarinya. Siapa yang meminta ampunanku, Aku mengampuninya sebab mulianya Ramadan.

Allah memerintahkan malaikat Kiromil Katibin di bulan Ramadan untuk menulis seluruh kebaikan, tidak menulis kesalahan, dan Allah menghapus dosa yang telah lewat.

Itulah besarnya fadilah sholat tarawih dan bulan Ramadan. Banyak ibadah yang pahalanya akan dilipat gandakan. Informasi rincinya bisa Anda temukan di wisata Nabawi.

Similar Posts