Inilah Alasan Free Fire Dicap Sebagai Game Burik 8 Bit Sakit Mata

 

 

Game bergenre battle royal memang sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Banyak sekali developer game yang mulai berlomba untuk menciptakan game battle royal terbaik. Namun, dari sekian banyaknya game battle royal yang beredar terdapat salah satu yang dicap sebagai game burik 8 bit bikin sakit mata yang bernama Free Fire. Ya, game besutan developer Garena Internasional tersebut behasil mendapatkan label sebagai game burik. Bahkan, tak sedikit para pecinta game yang mengecapnya sebagai salah satu game yang bisa membuat sakit mata. Lantas, apa yang menyebabkan game tersebut dicap sebagai game burik ?. Nah, bagi anda yang penasaran dengan jawabannya maka simaklah jawabannya melalui ulasan menarik berikut ini.

Bagi para pecinta game yang belum mengetahui alasan yang menyebabkan Free Fire dicap sebagai game burik 8 bit penyebab sakit mata maka gamer tersebut sangat kudet atau kurang update. Sudah menjadi keharusan bagi para gamer untuk mengikuti informasi terbaru seputar teknologi. Nah, bagi gamer yang bingung saat mencari tempat untuk mendapatkan informasi teknologi terbaru maka website Kuotabro bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, banyak sekali informasi teknologi yang disajikan secara gratis kepada para pengunjung. Bahkan, pengunjung dapat memilih sendiri informasi berdasarkan tema yang sudah tersedia seperti aplikasi, games, internet, gadget, hardware serta berbagai tips dan trik teknologi. Terlebih, website akan mengakomodasi para pengunjung dalam mencar informasi teknologi yang dibutuhkan dengan baik berkat hadirnya search engine. Oleh sebab itu, langsung saja kunjungi alamat websitenya agar menjadi gamer yang melek dengan perkembangan informasi teknologi.

Spesifikasi Minimum Smartphone yang Dibutuhkan Sangat Rendah

Mekipun Free Fire mendapatkan cap sebagai game burik tetapi game tersebut berhasil bertengger di urutan 5 besar game terbaik di Indonesia lho sobat. Pasalnya, game dengan kualitas grafis 8 bit tidak memerlukan spesifikasi smartphone yang mumpuni agar bisa menggunakannya. Hanya dengan menggunakan smartphone kentang saja maka game tersebut sudah bisa dimainkan bersama teman-teman. Bahkan, game tersebut banyak dimainkan oleh pengguna smartphone standar dengan kapastias RAM 1 GB saja. Tak heran jika game tersebut banyak dimainkan oleh banyak sekali anak-anak yang cenderung memiliki smartphone ala kadarnya. Namun, spesifikasi game yang ramah dengan smartphone kentang inilah yang membuat kualitas grafisnya menjadi burik. Melalui spesifikasi yang rendah maka game hanya mampu menampilkan kualitas grafis 8 bit saja sehingga menghasilkan banyak bintik putih di antara pixelnya dan disebut sebaga game burik.

Penghilangan Beberapa Detail Grafis untuk Meringankan Beban Game

Cap game burik yang diperoleh Free Fire tentu saja diakibatkan oleh kualitas grafisnya yang jauh di bawah rata-rata. Pasalnya, kualitas grafis memang disediakan khusus untuk para pengguna smartphone dengan spesifikasi yang normal atau standar. Penggunaan spesifikasi smartphone dengan spesifikasi sederhana tentu saja menimbulkan konsekuensi berupa kualitas grafis yang ala kadarnya. Kondisi tersebut memunculkan spekulasi bahwa kualitas grafis game memang dibuat untuk mengakomodasi para pengguna smartphone standar yang ingin menikmati game bergenre battle royal. Terlebih, para pengguna tidak perlu repot ketika ingin bertempur pada suatu bangunan karena tidak terdapat pintu maupun kaca jendela di dalamnya. Penghilangan unsur pintu dan kaca jendela pada detail bangunan tentu saja dilakukan untuk mengurangi kebutuhan grafis dari smartphone pengguna. Selain itu, pengurangan kebutuhan grafis melalui peniadaan pintu dan kaca jendela juga menghindarkan pemain dari gangguan lag grafis.